Adat Istiadat Jawa Tengah yang Masih Dilestarikan Hingga Sekarang

 


Provinsi Jawa Tengah adalah salah satu daerah di Indonesia yang dikenal akan adat istiadatnya. Beberapa adat istiadat Jawa Tengah masih dipertahankan di zaman sekarang ini. Adat istiadat ini mencakup upacara adat istiadat Jawa Tengah, Menolak balak, dan pernikahan.

Adat istiadat Jawa Tengah merupakan instrument penting bagi kehidupan masyarakat. Secara umum, adat istiadat Jawa Tengah meliputi upacara perkawinan, keagamaan, kematian dan pakaian adat.

Berikut adat istiadat Jawa Tengah yang memiliki fungsi masing-masing. yuk simak ulasan ini untuk memperluas wawasanmu.

1. Ruwatan


Adat istiadat yang biasa dilakukan di Jawa Tengah pertama adalah ruwatan. Tradisini dikenal untuk membebaskan diri dari nasibu buruk. Upacara adat istiadat Jawa Tengah ini untuk menghindari atau mengatasi kesulitan batin yang diterima seseorang.

Upacara Ruwatan ini dilakukan dengan beberapa cara. Mulai dari menggelar wayang kulit dengan lakon murwakala siraman, potong rambut, menanam potongan rambut, sesajen dan tirakan semalam suntuk.

2. Tingkeban


Tradisi tingkeban digelar oleh wanita yang sedang hamil anak pertama. Tradisi ini diselenggarakan untuk mendoakan jabang bayi supaya nantinya lahir secara normal, lancar dan dijauhkan dari hal-hal buruk.

Tata cara contoh adat istiadat Jawa Tengah ini seperti sungkeman, siraman, brojolan, memutus lawe atau lilitan benang, memasukkan kelapa gading muda, memecahkan periuk dan gayung, minum jamu, nyolong endhog dan kemudian berganti busana.

3. Brobosan



Jawa Tengah adat istiadat selanjutnya adalah Brobosan. Ritual ini dilakukan oleh kerabat dan keluarga yang meninggal dunia. Upacara kematian ini dilakukan dengan berjalan secara bergantian sebanyak tiga kali dibawah keranda yang sedang diangkat tinggi-tinggi. Arahnya meliputi kanan, kiri, depan dan kembali lagi ke kanan.

4. Tedhak Siten


 Tedhak Siten atau disebut dengan upacara turun tanah digelar untuk anak-anak yang berusia tujuh selapan (7 X 35 hari). Tujuan dari upcara adat istiadat Jawa Tengah ini untuk membuat anak menjadi mandiri, kuat dan mampu untuk menghadapi rintangan hidup.

Tujuan dari Tedhan Siten lainnya adalah menandakan anak dari kecil hingga dewasa bisa menghadapi hidup dengan lancar serta penghormatan atas bumi yang menjadi tempat si anak untuk berpijak.

Beberapa tahapan Tedhak Siten yaitu, menginjak bubur dari beras ketan, menaiki tangga yang terbuat dari tebu, mengais pasir, masuk ke dalam kurungan ayam, penyebaran udik-udik, pembahasuhan dengan kembang bunga setaman, dan menggunakan busana bagus.

5. Tradisi Wetonan

Jawa tengah adat istiadat selanjutnya adalah Wetonan. Wetonan dalam bahasa Jawa artinya keluar. Namun, Wetonan yang dimasuk adalah tentang kelahiran orang. Tradisi Wetonan adalah upacara yang dilakukan untuk menyambut bayi yang baru lahir.

Tujuan dari tradisi wetonan dilaksanakan adalah supaya nantinya bayi tersebut terhidar dari bahaya serta bisa mendapatkan rezeki dan keberuntungan yang lebih.

6. Upacara Larung Saji


Tradisi Jawa Tengah ini biasa dilaksanakan di daerah-daerah yang ada di pinggir pantai, terutama di daerah pesisir utara dan selatan.

Upacara larung saji dilakukan dengan cara menghanyutkan beberapa bahan makanan yang didapat dari hasil panen dan hewan sembelih ke lautan dengan menggunakan perahu.

Upacara larung saji ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat kepada sang pencipta akan hasil laut yang diberikan kepada para nelayan.

7. Tradisi Popokan


Adat istiadat Jawa Tengah yang masih ada dilakukan sampai sekarang adalah tradisi Popokan. Biasanya upacara ini dilakukan dengan cara melempar lumpur pada hari jumat kliwon dan pada bulan Agustus.

Tradisini popokan ini dilakukan oleh masyarakat di daerah Beringin dan sekarang tradisi ini juga dilakukan oleh masyarakat yang ada di Semarang.

8. Tradisi Syawalan


Tradisi Syawalan adalah salah satu tradisi yang dilakukan di Jawa Tengah pada tujuh hari setelah merayakan hari raya Idul Fitri.

Masyarakat setempat menjuluki tradisi syawalan ini dengan nama tradisi lebaran ketupat. Didaerah lain di Indonesia tradisi lebaran ketupat ini dilakukan dengan menyediakan ketupat. Kalau di Jawa Tengah justru menyajikan nasi kuning saat lebaran.

9. Tradisi Sadranan


Adat istiadat yang biasa dilakukan di Jawa Tengah ini dikenal dengan nama nyadran. Biasanya tradisi ini dilakukan ketika akan menyambut datangnya bulan suci ramadhan.

Biasanya masyarakat Jawa Tengah melakukannya dengan cara menggelar doa untuk para leluhur dan kerabat yang sudah meninggal supata dosa mereka diampuni dan amal baiknya diterima di sisi Nya.

Adat istiadat di Jawa Tengah dilakukan dengan cara merapikan dan membersihkan makan dan membuat kue tradisional seperti kue apem, kolak dan ketan yang nantinya dibagiakan kepada kerabat terdekat.

10. Mubeng Benteng


Adat istiadat di Jawa Tengah terakhir adalah Mubeng Benteng. Tradisi ini dilakukan pada malam satu suro sehingga biasa masyarakat menyebut tradisi ini sebagai tradisi malam satu suro.

Tradisi Jawa Tengah ini terdapat di Yogyakarta dan dilakukan dengan cara mengelilingi benteng atau keratin Yogyakarta.

Hal ini dilakukan sebagai salah satu simbol refleksi dan intropeksi diri. Saat masyarakat menggelar Mubeng Benteng, tidak ada satu orang pun yang boleh berbicara sampai dengan acara selesai.

Akhir Kata

Nah itu tadi beberapa tradisi Jawa Tengah yang masih terus dilestarikan. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan kita. Terimakasih sudah mambaca sampai habis.

Komentar

Posting Komentar